PEKANBARU - Dari Rp 10 triliun dana APBD Riau 2017 hanya 90 persen atau Rp 9 triliun yang bisa terserap. Serapan dana tersebut...[read more] "> PEKANBARU - Dari Rp 10 triliun dana APBD Riau 2017 hanya 90 persen atau Rp 9 triliun yang bisa terserap. Serapan dana tersebut" />
 
Home
DPRD Gelar Rapat Paripurna Bersama Pemko Dumai | Sabahati Gulo Mendaftar Melalui DPD Golkar Sumut, DPD Golkar Nias Barat Tolak | Dinas PUPR Siapkan Bahan Ekspos Untuk Presentase | Gerakan Sinergi Reforma Agraria Miliki Nilai Positif | Polres Dumai Raih Penghargaan Optimalisasi Operasi Tertib Ramadan | Bupati Kasmarni Harap Kepala Sekolah Fokus dan Optimalkan Kinerja Demi Kemajuan Pendidikan
Kamis, 25 April 2024
/ Provinsi Riau / 11:11:38 / Serapan APBD Riau 2017 Dinilai Tidak Mengganggu Ekonomi /
Serapan APBD Riau 2017 Dinilai Tidak Mengganggu Ekonomi
Jumat, 30/03/2018 - 11:11:38 WIB
Ketua Komisi III DPRD Riau Drs Erizal Muluk

REALITAONLINE.COM, PEKANBARU - Dari Rp 10 triliun dana APBD Riau 2017 hanya 90 persen atau Rp 9 triliun yang bisa terserap. Serapan dana tersebut dinilai tidak devisit. Namun demikian serapan yang kurang maksimal tersebut sedikit berpengaruh pada APBD 2018.

Hal itu disampaikan Ketua Komisi III DPRD Riau Drs Erizal Muluk usai mengikuti rapat paripurna, Kamis (29/03/18).

"Dari APBD Rp 10 triliun kalau hanya terganggu ndak sampai Rp 100 miliar, kan prosentase kecil itu. Kadang kadang penyerapan dana itu ada yang 90 persen. Kalau 90 persen kan 10 persen masih tidak devisit. Ini kalau hitung hitungan kami aja", ujar politisi Golkar tersebut.

Yang jelas kata Erizal, serapan sebesar itu tidak terlalu berpengaruh pada ekonomi masyarakat. Namun untuk tahun 2018, ada pengaruh sedikit. 

"Tapi nanti masyarakat kalau sudah memakai maksimal sesuai kebutuhan, apalagi harga pertalite yang kami turunkan pajaknya. Kalau mungkin sebagian masyarakatnya punya kemampuan ekonomi baik, ia akan beralih pada pertalite karena ronnya 90", kata mantan Wakil Walikota Pekanbaru tersebut.

Terkait kelangkaan BBM jenis premium di kotà Pekanbaru ucap Erizal, pihaknya sudah mengundang Pertamina pada Senin kemarin. 

Menurut Branch Menejer Marketing Pertamina Wilayah Riau Sumbar Pramono ungkap Erizal, memasuki bulan suci Ramdhan untuk Riau akan dimaksimalkan pengadaan premiumnya.

"Ia sudah berjanji dan Sekdaprov bersama Bappeda sudah ke pusat, langsung ke BP Migas menanyakan. BP Migas termasuk menegur yang disinilah, kenapa premium langka di Riau. Pertanyaannya apakah terlalu banyak atau ada yang bermain. Tentunya ini domainnya Pertamina yang mengawasi", ucapnya.

Saat hearing dengan Pertamina ucap Erizal pihaknya mempertanyakan soal kelangkaan BBM jenis premium tersebut kenapa langka. Sementara suplai untuk Riau ini tidak pernah kurang màlah bertambah terus.

Menurut analisa Erizal, kelangkaan premium ini kemungkinan pasokannya dikurangi dan lebih diarahkan pada pertalite. 

"Yang jelas secara teknis otomotif, pertalite ronnya lebih baik dibanding premium. Tapi itu hanya analisa pribadi saja ya", ujarnya. (fin).





   
 
 
 
 
 

Alamat Redaksi & Iklan :
 
Jl. Garuda No. 76 E Labuhbaru
Pekanbaru, Riau-Indonesia
  Mobile  : 081268650077
Email : yhalawa2014@gmail.com