Realitaonline.com, BAGANSIAPIAPI - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rokan Hilir (Rohil) telah menerima sembilan laporan berkaitan dengan konstestasi pilkada 2024 ini. Dimana mayoritas laporan tersebut menyangkut dugaan netralitas aparatur sipil negara (ASN) dan perangkat kepenghuluan.

"Ya, awalnya ada beberapa laporan yang sudah kami tindaklanjuti dan dibuatkan kajian awal. Dari bukti-bukti yang disampaikan pelapor kemarin itu masih kurang dan kami hentikan karena tak terpenuhi unsur materilnya," kata anggota Bawaslu Rohil, Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Data Informasi (Datin) Nasrudin SH, Jumat (27/9/2025).

Meskipun begitu, dengan adanya pelaporan itu dijadikan sebagai informasi awal bagi Bawaslu Rohil untuk dijadikan temuan. Sekarang masih dalam proses penelusuran oleh tingkat panwascam terkait dimana wilayah dari oknum yang dilaporkan tersebut.

"Nantinya akan diterbitkan hasil dari penelusuran pengawasan itu, kami kaji kembali guna memenuhi bukti materil dan formil, dan akan diteruskan ke pihak terkait dalam hal ini BKN," katanya.

Dari total laporan yang diterima pihaknya, sebanyak enam berkaitan dengan netralitas, baik menyangkut oknum ASN, perangkat desa seperti kadus dan juga penghulu defenitif. Selain itu, tiga laporan lainnya berkaitan dengan kegiatan organisasi.

Sementara berkaitan dengan video dukungan oknum penghulu yang cukup viral belakangan ini, terangnya sudah dilakukan penelusuran oleh Panwascam Tanah Putih. "Kami perlu bukti yang berkaitan dengan video itu lebih lanjut, agar pasti kapan dibuat, tujuannya apa, dan bukti lainnya termasuk benar tidak merupakan seorang ASN," katanya. (Rpc)