Ratusan Pengungsi Banjir di Rimba Melintang Tempati Gudang Eks Bulog
Dibaca sebanyak 338 kali
Rokan Hilir | Yulius Halawa | Selasa, 23/01/2024 | 02:53:15 WIB
Realitaonline.com, RIMBAMELINTANG - Ratusan warga terdampak banjir terpaksa tinggal di gudang eks Bulog di Kepenghuluan Seremban Jaya, Kecamatan Rimba Melintang, Rokan Hilir (Rohil).
Kondisi itu sudah berlangsung lebih sepekan, yang diakibatkan oleh masih belum memungkinkannya tinggal di rumah tinggal seperti biasanya karena masih digenangi air.
"Untuk di Seremban Jaya keseluruhan terdampak lebih 400 KK, sementara yang di sini ada sekitar 113 KK," kata Koordinator Penanganan Banjir di Seremban Jaya, Azhar kepada Riau Pos, Senin (22/1/2024).
Ia menerangkan, para pengungsi tinggal di gudang yang cukup luas, dan menempati ruangan yang dengan penerangan yang cukup memadai.
Fasilitas medis, sembako dan air bersih terangnya, tersedia meskipun apa adanya. Ditanyai mengenai perkiraan sampai kapan pengungsi bisa kembali ke kediamannya, Azhar menyebutkan hal itu cukup sulit diprediksi karena kondisi pasang surut terutama dipengaruhi tingginya curah hujan masih terjadi.
"Jadi belum bisa dipastikan kapan pulangnya tapi kami terus koordinasi dengan pihak terkait," katanya.
Meskipun lingkungan tersebut cukup bersih namun menurut Azhar sudah ada pengungsi yang mengeluhkan penyakit kulit berupa gatal-gatal, bahkan ada yang diare.
Ia mengharapkan, keadaan itu tidak mengalami bertambahnya jumlah warga yang terkena sakit seperti gatal-gatal dan diare tersebut.
"Selain itu kami mengharapkan ada penambahan selimut dan kelambu karena nyamuk banyak terutama pada malam hari," katanya.
Pantauan di lapangan terlihat pengungsi yang di gudang dengan menempati lapak/tikar masing-masing, dengan sejumlah barang rumah tangga dan perlengkapan pakaian masing-masing. Para pengungsi terdiri dari orang tua hingga anak-anak.
Tinggal di tempat pengungsian tersebut membuat sejumlah warga kehilangan mata pencaharian karena tak bisa melakukan aktifitas yang umumnya dilakoni masyarakat Seremban Jaya yakni bertani, berkebun maupun nelayan sungai.