Home
Walikota Dumai Tingkatkan Program Kesehatan dan Kebersihan | Harta Kekayaan Kaban Keuangan Tapsel terus meningkat tiap Tahun | Wabup Dampingi Paban VI/Taswilnas Ster TNI Serahkan Bansos ke Warga Rupat | Dinkes Bengkalis Periksa Kesehatan 408 JCH Sebelum ke Tanah Suci | Tim Anev SI-ABK Polda Riau Evaluasi Kinerja Personel Polres Rokan Hilir | Tokoh Muda Rohil, Zakifri Kembalikan Formulir Pendaftaran Bacakada di Sejumlah Parpol
Kamis, 09 Mei 2024
/ Siak / 18:04:10 / Pelaku Diduga Adik Kelas dengan Motif karena Perundungan /
Polisi Ungkap Dua Santri Tewas Ternyata Dibakar,
Pelaku Diduga Adik Kelas dengan Motif karena Perundungan
Sabtu, 23/03/2024 - 18:04:10 WIB
Wakapolres Siak Kompol Ade Zaldi SFarm APT SIK memberikan keterangan saat konferensi pers kasus santri bakar teman di Mapolres Siak,

Realitaonline.com, SIAK - Kebakaran merenggut dua nyawa terjadi di salah satu pondok pesantren (Ponpes) di wilayah Kampung Dayun, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak, 18 Februari lalu. Hasil penyidikan polisi, santri yang sebelumnya diduga terbakar dan meninggal tertimpa plafon, ternyata dibakar.

Berdasarkan ekspose di Mapolres Siak, Jumat (22/3), terungkap seorang santri berinisial EDP (16) diduga membakar seniornya bernama Firman Teguh Pramuja (18) saat tidur di malam hari. EDP diduga membakar dengan cara menyiramkan minyak tanah hingga menyebabkan Firman tewas terpanggang.

Meski target pelaku diduga hanya satu yaitu Firman, namun satu santri lagi juga ikut tewas terpanggang, yakni Nur Muhammad Ardian Haqiqi (14). Saat kejadian, korban tidur di samping Firman. Ia tewas setelah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Tengku Rafian Siak.

Di kamar ini juga ada santri lainnya yang ikut terbakar, yakni SP (17) yang tidur di samping Ardian. Ia menderita luka bakar 40 persen. Namun, satu santri lainnya di kamar tersebut, yakni RAM (15) yang tidur di samping SP tidak menderita luka apapun karena dia berada di ujung, dekat dari pintu.

Wakapolres Siak Kompol Ade Zaldi SFarm APT SIK didampingi Kasat Reskrim Iptu Tony Prawira SIK, dan Kanit Reskrim Ipda Delon menjelaskan, di asrama itu ada empat kamar. Bentuknya ada ruang tamu. Di kiri dan kanan ruang tamu masing-masing dua kamar. Setiap kamar diisi santri dan pengawas diambil dari kakak kelas.

Hasil penyidikan yang dilakukan, sebut Wakapolres Ade Zaldi, ditetapkan EDP sebagai pelaku tunggal pembakaran yang menyebabkan dua korban meninggal dunia. “Hasil penyidikan yang kami lakukan, ditambah hasil pemeriksaan ahli psikologi forensik, ahli kebakaran, ahli digital forensik, dan ahli bahasa, tersangka EDP diduga pelaku tunggal,” terang Wakapolres Ade Zaldi di Mapolres Siak, Jumat (22/3) siang.

Dikatakan Ade, dalam memberikan keterangan EDP berubah-ubah dan tidak sinkron dengan penjelasan para saksi. EDP tidak pernah mengaku.

Hasil pemeriksaan ahli psikologi forensik, EDP memiliki kecerdasan di atas rata-rata anak seusianya. EDP menunjukkan kepribadian yang lihai, cerdik, dan terlihat halus budi bahasanya. Terkesan seperti orang yang suci dan baik. Pribadi yang memiliki emosi labil, kontrol diri rendah dan berani melawan aturan. Pribadi yang memiliki ciri-ciri manipulatif, memiliki potensi tinggi melakukan tindak kekerasan karena memiliki riwayat kekerasan, baik sebagai pelaku, maupun korban perundungan.

Sementara menurut ahli bahasa, dari rekaman yang dibuat di rumah sakit saat Nur Muhammad Ardian Haqiqi menjalani perawatan, sebelum meninggal dunia, di rekaman itu korban menyebut nama tersangka diduga menyiramkan seperti minyak tanah, setelah itu api membesar dan membakarnya.

Dari hasil penyidikan, pemeriksaan 13 saksi dari santri, serta penjelasan ahli, selanjutnya, Kamis (21/3) sekitar pukul 15.00 WIB, tersangka dibekuk, lalu dilakukan penahanan di Polres Siak. “Adapun motif tersangka menghabisi seniornya dengan cara membakar sehingga penyebabkan dua nyawa melayang, tersangka merasa sering dirundung dan dilakukan tindak kekerasan oleh korban,” ungkap Kapolres Ade Zaldi.

Sesuai pengakuan salah satu santri, RA, Senin (19/2), dirinya tidak tahu apa-apa, tiba-tiba temannya sudah terbakar. Suasana menjadi gaduh, ada teriakan minta tolong, dan ada korban yang sudah mengorok menahan panas. “Salah satu korban sempat duduk di atas kasur saya. Kasur saya ikut terbakar. Sementara ada juga korban yang berlari keluar kamar,” ungkapnya yang mengaku saat terbangun situasi sudah panik dan penuh asap.

   
 
 
 
 
 

Alamat Redaksi & Iklan :
 
Jl. Garuda No. 76 E Labuhbaru
Pekanbaru, Riau-Indonesia
  Mobile  : 081268650077
Email : yhalawa2014@gmail.com