Home
Pecat Wartawan Yang Korup Dari Anggota PWI Dan Proses Hukum | Desak Ka Balai PJN Riau Dan Ka Satker PJN Wilayah II Riau Evaluasi PPK Made Dan Hervin | Bupati Siak Setir Bus Siakuw | Langkah Pemkab Rohil Sikapi Momentum Hari Besar Diapresiasi | H. Zukri SE Dan Wakil Bupati Nasaruddin. SH. MH Lakukan Halal Bi Halal | Keberangkatan Arus Balik di Pelabuhan Dumai Capai 1.373 Orang
Kamis, 18 April 2024
/ Internasional / 08:15:49 / Diserbu via Darat dan Udara, Titik Api Mulai Padam /
Diserbu via Darat dan Udara, Titik Api Mulai Padam
Jumat, 20/07/2018 - 08:15:49 WIB

REALITAONLINE.COM, Jakarta - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kamis, 19 Juli 2018.Memasuki musim kemarau, titik api atau hotspot dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) mulai terdeteksi. Lima Provinsi, satu Kabupaten di Provinsi Aceh dan tiga Kabupaten di Provinsi Jambi telah menetapkan Status Siaga Darurat Penanganan Bencana Asap. Provinsi dimaksud adalah Kalimantan Barat, Sumatera Selatan, Riau, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.
Foto Yulius Halawa II.''Tim terpadu yang terdiri dari anggota Manggala Agni KLHK, TNI, Polri, pihak swasta, Masyarakat Peduli Api (MPA) dan aparat desa, terus melakukan pemadaman siang dan malam. Mereka masih ada di lapangan saat laporan ini dibuat,'' kata Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK, Raffles B. Panjaitan melalui rilis pada media, Kamis (19/7/2018).

Khusus untuk Karhutla yang sempat meluas di Padamaran Timur, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, saat ini telah berhasil diatasi. Tim terpadu 'menyerbu' lokasi hotspot melalui jalur darat dan udara.

''Sejak kemarin sore titik api di Padamaran sudah berhasil dipadamkan,'' tegas Raffles.
Foto Yulius Halawa II.
Anggota Manggala Agni KLHK bersama tim terpadu lainnya, harus bekerja keras untuk memadamkan titik api melalui jalur darat. Karena tak jarang, Karhutla terjadi di rute-rute yang sangat sulit dan minim sumber air.

Jika akses roda empat tidak memungkinkan, maka pemadaman dilakukan menggunakan kendaraan roda dua, bahkan jika masih saja sulit, anggota Manggala Agni bersama tim terpadu akan menggendong alat pemadam secara manual untuk mengatasi meluasnya titik api.

''Rutenya banyak yang sulit-sulit, namun tim tetap bekerja tiada henti siang dan malam. Pantang pulang sebelum padam,'' tegas Raffles.

Untuk melakukan pemadaman titik api lewat udara, diturunkan 17 unit helikopter untuk melakukan water boombing di empat Provinsi yang telah menetapkan status darurat. Diantaranya 8 heli di Propinsi Riau, 4 heli di Sumsel, 3 heli di Kalbar, dan 2 heli di Kalteng. Unit heli ini berasal dari KLHK, BNPB, TNI AU dan pihak swasta.
Foto Yulius Halawa II.Sebanyak 23.412.700 liter air telah dijatuhkan untuk melakukan water boombing. Rinciannya, di Provinsi Riau telah dijatuhkan sebanyak 21.729.200 liter air di Kab. Meranti, Siak, Bengkalis, Rokan Hilir, Rokan Hulu, Indragiri Hulu, Kota Dumai dan Kota pekanbaru.

Selain itu di Provinsi Sumatera Selatan, dijatuhkan sebanyak 1.583.500 liter air di Kab. Muba, OKI, Ogan Ilir dan Banyuasin. Sedangkan di Provinsi Kalimantan Tengah dijatuhkan sebanyak 100.000 liter air di Kota Palangkaraya dan Kab. Barito Selatan.

Untuk hujan buatan, total garam yang dijatuhkan mencapai 32 ton, tersebar di Kab. Banyuasin, Musi Banyuasin, Muara Enim, PALI dan OKI, Provinsi Sumatera Selatan. ''Hingga saat ini belum terdeteksi asap lintas batas. Ini akan terus kita kawal dan jaga bersama,'' kata Raffles.
Foto Yulius Halawa II.
Selain upaya pemadaman, KLHK juga memprioritaskan upaya pencegahan. Untuk itu telah dilakukan patroli terpadu di 288 Posko Desa yang menjangkau 816 Desa di provinsi rawan Karhutla, yaitu Kalbar, Riau, Sultra, Kalteng, Sumsel, Kalsel, dan Kaltim.

''Melalui SMS blast, masyarakat juga terus disosialisasikan peringatan mewaspadai musim kemarau dan Karhutla. Kami juga melakukan sosialisasi door to door, mengajak masyarakat mewaspadai bahaya Karhutla,'' kata Raffles.(*)
   
 
 
 
 
 

Alamat Redaksi & Iklan :
 
Jl. Garuda No. 76 E Labuhbaru
Pekanbaru, Riau-Indonesia
  Mobile  : 081268650077
Email : yhalawa2014@gmail.com