Home
Dinas Kesehatan Kota Dumai Laksanakan Lomba Balita Sehat Yang Diikuti Ratusan Peserta | Tirta Kahuripan Tetap Menjaga Pasokan Air Kepada Pelanggan Di Masa Libur Lebaran | Wakil Ketua DPRD Kampar Repol Singgung Infrastruktur Pendidikan | Wakil Ketua DPRD Kampar Fahmil Berharap Terus Tingkatkan Pelayanan kepada Masyarakat Selama Ramadan | Hari Jadi Kabupaten Kampar ke 74, DPRD Menggelar Rapat Paripurna Istimewa | Rapat Paripurna Resmi di Buka Oleh Ketua DPRD Kampar M Faisal. ST di Ruang Rapat Paripurna .
Kamis, 28 Maret 2024
/ Siak / 21:07:35 / Puluhan Ribu Jiwa Berlebaran ke Istana Siak dan Kagum dengan Sejarahnya yang Sudah Mendunia /
Puluhan Ribu Jiwa Berlebaran ke Istana Siak dan Kagum dengan Sejarahnya yang Sudah Mendunia
Sabtu, 01/07/2017 - 21:07:35 WIB
Beberapa dokumentasi foto pengunjung di Istana Siak saat libur lebaran 2017

REALITAONLINE.COM,SIAK SRI INDRAPURA- Sebagai kerajaan Islam terbesar di Riau, Istana Asseriyah Hasyimiah yang berarti Matahari dari Timur atau yang biasa disebut Istana Siak Sri Indrapura sangat ramai dikunjungi wisatawan selama libur lebaran Idul Fitri 1438 hijriah ini. Selama 4 hari lebaran ini diprediksi puluhan ribu jiwa sudah berlebaran ke Istana Siak tersebut.

Pantauan GoRiau.com pada lebaran ke 4, Rabu (28/6/2017) lalu, bangunan perpaduan nuansa Arab, Melayu dan Eropa yang berdiri di atas tanah seluas 2,5 hektar itu jadi lautan manusia mulai dari balita hingga orang dewasa. Bahkan antrian di pintu masuk yang berbentuk kubah dengan hiasan mozaik itu pun seperti tak akan ada habisnya.

Benar atau tidaknya prediksi si penjual minuman segar ini soal jumlah pengunjung selama 4 hari ini mencapai puluhan ribu jiwa, tetapi ia mengakui dalam sehari ia bisa menjual minuman segar sebanyak seribu cup (gelas). Sementara penjual minuman segar tidak hanya dirinya sendiri, masih banyak puluhan pedagang minuman segar lainnya yang bersaing sehat mencari rejeki di hari yang Fitri.

"Sehari itu bisa terjual 1.000 cup air sirup dingin. Itu kami jajakan ke wisatawan yang datang. Saya, istri dan 3 anak kami turun bersama untuk menjalankan profesi dadakan ini. Koleksi benda-benda bersejarah dan bangunan Istana yang sangat klasik menjadi alasan orang datang ke Istana Siak ini, ditambah lagi tiket masuknya hanya 3 ribu rupiah untuk dewasa dan 2 ribu untuk anak-anak," terang Malik saat bercerita dengan GoRiau.com, Rabu (28/6/2017).

Sangking padatnya mengunjung, penjaga Istana membatasi jumlah pengunjung yang ingin menaiki tangga berbentuk spiral untuk sampai ke lantai dua Istana. Sehingga 6 ruangan sidang, ruang tamu kehormatan, ruang tamu untuk laki-laki, ruang tamu untuk perempuan, dan ruang sidang kerajaan padat manusia yang hilir mudik dan sulit untuk mengabadikan foto.

Pengunjung mengaku takjub dengan benda-benda peninggalan bersejarah dari kerajaan Siak, seperti benda antik keramik dari Cina, Eropa, Kursi-kursi yang terbuat dari bahan kristal, patung perunggu Ratu Wihemina yang merupakan hadiah dari Kerajaan Belanda, patung pualam Sultan Syarif Kasim I bermata berlian yang dibuat tahun 1889, serkakasa seperti sendok, piring, gelas dan cangkir berbahan kristal.

Tak sedikit juga pengunjung yang berfoto dekat Komet yang merupakan salah satu koleksi menarik berbentuk instrument musik. Komet ini hanya ada di Indonesia dan Jerman, namun sayangnya kotak musik yang tanpa listrik atau diengkol pegas pada sebelah kirinya kini tak dapat lagi digunakan karena usianya yang sudah tua.

Benda lain yang juga menyedot perhatian pengunjung adalah singgasana Raja, mahkotanya serta cermin milik permaisuri yang berukuran sedang yang berada di ruang tengah dikatakan terbuat dari tumbukan kristal serta diberikan kekuatan xikir. Cermin ini bentuknya klasik dan dikenal dengan mitos cermin awet muda.

Menurut sejarah cermin ini merupakan hadiah dari Kekhalifahan Utsmani lantaran keduanya memiliki kesamaan dalam menjalankan pemerintahan berdasarkan semangat keislaman. Cermin itu juga dibuat di Turki sekitar tahun 1700-an.

Tidak hanya di dalam Istana saja yang menjadi perhatian pengunjung, bagian luar Istana juga. Terdapat kereta kencana dan replika perahu yang biasa digunakan Sultan Syarif Kasim II ketika mengelilingi Benua Biru dan Timur Tengah. Konon disebutkan, Sultan Siak terakhir ini senang mengunjungi beberapa negara Eropa untuk membina ilmu.

Bupati Siak, Drs H Syamsuar saat disambangi dirumah Dinas nya tak menampik ramainya wisatawan setiap libur lebaran datang ke Siak. Selain Istana Siak, sejumlah objek wisata lainnya juga ramai manusia yang datang. Bahkan petugas di Istana Siak juga terlihat kewalahan menceritakan bagaimana secara Istana Siak kepada pengujung yang tak henti-hentinya datang.

"Tetapi mereka puas dengan antusiasnya pengunjung ingin tahu dengan sejarah Istana Siak ini. Bahkan kita juga sudah punya wacana akan membuat sejarah Istana Siak ini dalam bentuk rekaman audio yang diputar dengan pengeras suara di dalam Istana. Sehingga, semua pengunjung dalam mendengarkannya tanpa dipandu oleh staf pariwisata yang ada di sana. Kalau pengunjungnya tak ramai, mungkin bisa pemandu di sana bercerita sejarahnya secara langsung, tetapi kalau ramai tidak akan terakomodir," terangnya. ***
   
 
 
 
 
 

Alamat Redaksi & Iklan :
 
Jl. Garuda No. 76 E Labuhbaru
Pekanbaru, Riau-Indonesia
  Mobile  : 081268650077
Email : yhalawa2014@gmail.com