SIAK SRI INDRAPURA, - Sepanjang tahun 2015-2016 Pemkab Siak membangun 240 sekat kanal/kanal blocking dan 90 embung yang tersebar di 12 ...[read more] "> SIAK SRI INDRAPURA, - Sepanjang tahun 2015-2016 Pemkab Siak membangun 240 sekat kanal/kanal blocking dan 90 embung yang tersebar di 12 " />
 
Home
Ketua TP PKK Kota Dumai Membuka Pelatihan Kompetensi Dasar Kader Posyandu Integrasi Layanan Primer ( | Bupati Nias Barat Hadiri Penganugerah SPM Award Tahun 2024 | DPRD Gelar Rapat Paripurna Bersama Pemko Dumai | Sabahati Gulo Mendaftar Melalui DPD Golkar Sumut, DPD Golkar Nias Barat Tolak | Dinas PUPR Siapkan Bahan Ekspos Untuk Presentase | Gerakan Sinergi Reforma Agraria Miliki Nilai Positif
Kamis, 25 April 2024
/ Siak / 19:40:05 / Kabupaten Siak Berhasil Kendalikan Karlahut /
Kabupaten Siak Berhasil Kendalikan Karlahut
Rabu, 17/05/2017 - 19:40:05 WIB
Wakil Bupati Siak H Alfedri, Kepala BRG RI, Kadis Lingkungan Hidup dan Kehutanan Riau dan sejumlah turis pemerhati lingkungan foto bersama di depan kanal blocking di Kampung Rempak, Kecamatan Siak, Kabupaten Siak, Riau

REALITAONLINE.COM,SIAK SRI INDRAPURA, - Sepanjang tahun 2015-2016 Pemkab Siak membangun 240 sekat kanal/kanal blocking dan 90 embung yang tersebar di 12 kecamatan untuk mengantisipasi bencana kebakaran lahan dan hutan (karlahut) di musim kemarau. Upaya ini tidak sia-sia, dimana sepanjang tahun 2013-2015, setiap tahun terjadi karlahut di atas lahan yang mencapai 12 ribu hektar. Namun, setelah kanal blocking dan embung dibangun, luas lahan yang terbakar turun drastis, dan tahun 2016 lalu hanya 1.400 hektar karlahut yang terjadi di Kabupaten Siak.

"Tak hanya pemerintah daerah, masyarakat kita juga sangat antusias mendukung upaya menekan karlahut dengan membuat kanal blocking di setiap kampung," kata Wakil Bupati Siak H Alfedri kepada GoRiau.com, saat mendampingi Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) RI Nazir Foead ketika meninjau kanal blocking di Kampung Rempak, Kecamatan Siak, Selasa (16/5/2017).

Pada kesempatan itu, sekitar 20 delegasi dari Kongo, Belanda, Italy, Inggris, Rumania dan Malaysia yang tergabung dalam Inisiatif Lahan Gambut Global (Global Peatlands Initiatives – GPI) juga datang ke Siak bersama rombongan BRG RI. Tampak juga Kadis Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Riau Yulwiriati Moesa.

"Waktu belum ada kanal blocking dan embung, setiap tahun terjadi karlahut mencapai 12 ribu hektar di Siak. Tapi, sejak 2016 setelah 240 kanal blocking dan 90 embung dibangun, luas lahan yang terbakar turun drastis, hanya 1.400 hektar saja. Tahun 2017-2018, Pemkab Siak akan membangun ratusan kanal blocking lagi disejumlah kampung, sehingga karlahut bisa diminimalisir," ujar Alfedri. Apa yang dilakukan Pemkab Siak bersama masyarakat dalam mengantisipasi karlahut di daerah gambut mendapat pujian dari Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) RI Nazir Foead. Usai melihat kanal blocking di Kampung Rempak dan mengunjungi Danau Naga Sakti di Kampung Dosan Kecamatan Pusako, Foead melihat keseriusan masyarakat untuk mengantisipasi karlahut di Kabupaten Siak.

"Ini buktinya Pemkab Siak dan masyarakat begitu peduli dengan karlahut. Mereka membangun kanal dan embung guna menekan karlahut, ini yang sangat luar biasa. Buktinya, tingkat karlahut turun drastis setiap tahun. Upaya ini hendaknya bisa menjadi contoh bagi daerah gambut di Indonesia, dimana target restorasi gambut kita tahun ini berada di 7 provinsi, termasuk Riau," jelasnya.

Foead juga mengimbau perusahaan kebun sawit yang beroperasi di Riau agar menjalin kerjasama dengan masyarakat untuk membangun kanal blocking. Sehingga air yang berada di sekitar lahan gambut tak pernah kering, karena masalah ini yang memicu terjadinya karlahut.

"Dengan adanya kanal blocking, tentu volume air dapat dikendalikan, sehingga tak terjadi kekeringan disekitar lahan gambut. Hanya dengan cara pembuatan kanal blocking ini kita bisa menekan karlahut di lahan gambut," jelasnya.

Kadis Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Riau Yulwiriati Moesa juga mengapresiasi upaya Pemab Siak dalam mengantisipasi karlahut. Dia menyebutkan, dari 12 kabupaten/kota di Riau, terdapat 8 daerah yang memiliki lahan gambut 50 persen dari luas daerahnya.

"Pak Gubri sangat mendukung upaya penekanan karlahut ini dengan membangun kanal blocking. Kita terus memantau daerah-daerah yang memiliki lahan gambut agar terhindar dari karlahut disaat kemarau. Alhamdullilah, selama tahun 2016 lalu, jumlah lahan yang terbakar jauh berkurang dibanding tahun-tahun sebelumnya, setelah dibangun kanal blocking ini," ujarnya.

Usai makan siang di Kantor Bupati Siak, sekitar pukul 14.00 WIB, rombongan BRG RI mengunjungi Danau Naga Sakti. Danau seluas 20 hektar ini begitu unik, karena dikelilingi lahan gambut, dan airnya tak pernah berkurang meskipun dimusim kemarau. Di lahan gambut dekat Danau Naga Sakti, Kepala BRG bersama Deputi BRG dan puluhan turis menanam pohon durian.

Sekitar 2 jam di Danau Naga Sakti, rombongan kembali ke Bandara SSK Pekanbaru untuk bertolak ke Jakarta.(grc/roc)***
   
 
 
 
 
 

Alamat Redaksi & Iklan :
 
Jl. Garuda No. 76 E Labuhbaru
Pekanbaru, Riau-Indonesia
  Mobile  : 081268650077
Email : yhalawa2014@gmail.com