BANGKINANG - Sejumlah petani di Dusun Koto, Kelurahan Pasir Sialang, Kecamatan Bangkinang mengaku resah oleh ulah ratusan beruk yang meru...[read more] "> BANGKINANG - Sejumlah petani di Dusun Koto, Kelurahan Pasir Sialang, Kecamatan Bangkinang mengaku resah oleh ulah ratusan beruk yang meru" />
Home
Berkas Rasyid Assaf Dongoran sebagai Bakal Calon Bupati Tapsel Di terima PAN Tapsel | Wabup Rasyid Assaf Dongoran Mendaftar ke PDI Perjuangan sebagai Bakal Calon Bupati Tapsel. | Pj Bupati Kampar Menjadi Saksi Pernikahan Fitri Ramadhani Puteri Camat Tambang. | Masuk ke Stand Kominfo, Ricana Djayanti : Tempat Menjadi Selebritis | Silaturahmi KPU dengan Ketua DPRD Siak Indra Gunawan | Ketua DPRD Indra Gunawan Gelar Halalbihalal di Kompleks Abdi Praja;
Jum'at, 26 April 2024
/ Kampar / 18:08:37 / Ratusan Beruk Serang Lahan Perkebunan Warga /
Ratusan Beruk Serang Lahan Perkebunan Warga
Selasa, 25/04/2017 - 18:08:37 WIB
Tanaman yang diserang berik

REALITAONLINE.COM,BANGKINANG - Sejumlah petani di Dusun Koto, Kelurahan Pasir Sialang, Kecamatan Bangkinang mengaku resah oleh ulah ratusan beruk yang merusak kebun mereka. Petani juga merasa ketakutan jika sewaktu-waktu segerombolan beruk menyerang mereka.

Khairudin (45), salah seorang petani kepada Media, Selasa (26/4/2017) mengungkapkan, gerombolan beruk ini telah merusakan tanaman jagung dan ubi masyarakat.

"Jagung baru mulai keluar buah itu yang dimakannya. Batangnya habis dipatahkan," beber pria yang akrab disapa Udin ini.

Untuk mengatasi itu petani telah mencoba melumasi buah jagung dengan belacan, namun hal itu tak bertahan lama karena apabila hujan datang bau belacan sebagai penangkal sudah hilang karena disiram air hujan.
Beruk juga telah mengganggu petani karet. "Ada jok honda (sepeda motor) tukang motong (penakik karet red) yang disobek-sobek beruk karena mencium ada nasi yang disimpan tukang motong itu di dalam jok," beber Udin.

Beruk yang berkeliaran di kebun warga sekitar Jernih Kelurahan Pasir Sialang sampai Desa Bukit Sembilan dan Laboy Jaya ini ukurannya cukup besar bahkan diperkirakan tingginya lebih dari 1 meter.

Ia berharap dinas terkait maupun pihak berwenang seperti Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau turun dan melakukan penertiban atau penangkapan terhadap beruk liar ini.

"Masyarakat sangat resah dan takut. Kalau dibunuh masyarakat takut pula dipenjara, kalau tak dibunuh sudah sangat menganggu," katanya.

"Sebelum ada korban jiwa supaya pihak terkait menanganginya. Masalahnya di situ hutan lindung dekat. Ketika tak ada makanan di hutan lindung maka menyerang perkebunan warga," imbuhnya.(grc/roc)***
   
 
 
 
 
 

Alamat Redaksi & Iklan :
 
Jl. Garuda No. 76 E Labuhbaru
Pekanbaru, Riau-Indonesia
  Mobile  : 081268650077
Email : yhalawa2014@gmail.com