Foaro Gea Korban Pengeroyokan Minta Laporannya Ditindaklanjuti Polesek Rumbai

Dibaca sebanyak 520 kali
Pekanbaru | Yulius Halawa | Sabtu, 27/02/2021 | 07:21:49 WIB
 

Realitaonline.com, Pekanbaru - Korban penganiayaan berat (Pengeroyokan), Fao’Aro Gea (56) warga Jalan Siak II RT 001 RW 002 Kelurahan Palas Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru berharap Polresta Pekanbaru melalui Polsek Rumbai segera menindaklanjuti laporannya. Pasalnya, korban sudah setengah bulan (14/02/2021) melaporkan kasus dugaan penganiayaan berat terhadapnya.

Kepada media, Jum’at (26/02/2021) korbanbmenceritakan, laporan ia adukan pada 14 Februari 2021 lalu dengan Surat Tanda Terima Laporan Polisi (STTLP) dengan Nomor: STPL/39/II/2021/RIAU/POLRESTA PKU/SEKTOR RUMBAI, sedangkan Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penelitian Laporan (SP2HP I), No. B/46/II/2021/Reskrim Tanggal 15 Februari 2021.

"Sudah Saya terima SP2HP I laporan pengaduan Saya ke Polsek. Saya hanya berharap laporan pengeroyokkan terhadap Saya jangan ada rekayasa para oknum yang berpihak dan berkepentingan. Saya  berharap kalaulah boleh segera ditindaklanjuti oleh penyidik," kata korban kepada Wartawan, Jum,at (26/02).

Pada Wartawan korban menjelaskan, aksi penganiayaan berat ini bermula ketika warung tempat jual daging babi hutan (Gondit) milik ibu Teleng boru Hasibuan didatangi Fa’aro Gea (korban-red) hendak membeli daging segar gondit yang rencana dibawanya sebagai oleh-olehnya untuk keluarganya yang ada di daerah Troganda. Namun karena uang yang dibawa tidak cukup, Faoaro Gea kembali kerumahnya yang hanya berjarak dari rumah pemilik warung sekira 25 meter.

"Waktu itu sekira jam 3 pagi, diwarung daging gondit milik ibu Teleng Hasibuan itu sedatang ada yang memotong-motong daging babi hutan. Karena Saya pada pagi besoknya mau ketempat keluarga atau anak yang ada di Troganda. Dan Saya berencana mau bawa daging itu sebagai oleh-oleh untuk keluarga, karena dagingnya masih segar karena baru. Makanya Saya datang ke warung itu membeli sebanyak 8 kilo,” jelas Faoaro Gea.

Dikatakan Faoaro Gea (korban), “Karena harga daging yang sudah terlanjut dikilo seberat 8 kilo dan harga totalnya sebesar Rp240 ribu rupiah, uang yang Saya bawapun hanya ada Rp200 ribu rupiah, sehingga Saya pergi balik ke rumah Saya menjemput uang Rp40 ribu lagi untuk mencukupi harga daging (gondit) yang diminta sebesar Rp240 ribu rupiah. Namun ibu Teleng boru Hasibuan tadi itu mengatakan, daging sudah terlanjur saya timbang ya. lalu Saya jawab, uang Saya masih kurang biar sisanya Saya jemput dulu dirumah,” urai Faoaro Gea.

Tak lama kemudian terang Faaro Gea (korban), “Suami Ibu Teleng Hasibuan dan ada temanya datang menendang pintu rumah Kami langsung memukul Saya dan menarik Saya dari dalam rumah. Setelah Saya ditarik dan dibawa keluar rumah, Saya dikeroyok pakai kayu yang sebagian kayunya ada paku sama puluhan orang temannya suami ibu Teleng Hasibuan itu, dan Saya pun diikat dan disiksa mereka.

Tak sampai disitu, sebagian dari mereka pelaku mengatakan, kau harus kenal siapa kami ya. Kami ini dari PBB kau disini jangan macam-macam. Bahkan waktu Saya masih diikat dengan tali dan dipukul sama mereka, ada polisi dari Polsek yang melihat. Bahkan, pak polisi itu yang meminta Saya buat laporan ke Polsek dan Sayapun ada dibawa ke rumah sakit untuk divisum, kata korban.

"Saya berharap lanjut korban, agar Bapak, Ibu Kapolsek atau Bapak Kapolres Pekanbaru menanggapi laporan Saya," pintanya.

Korban juga sempat dirawat meski dirumah dan tak bisa bekerja sebagai pemulung lantaran mengalami banyak luka, telinga mengeluarkan darah, betis dan badan akibat hantaman kayu yang terpasang paku. Bahkan ia mengaku mengalami sesak napas, pusing dan mual. “Saya baru mulai bergerak,” kata korban sembari menunjukkan bekas infus dan sejumlah luka di tubuhnya dan salah satu bagian kaki masih terlihat bengkak dan luka.

Kapolsek Rumbai, AKP Viola Dwi Anggreni, SIK, saat hendak dikonfirmasi Wartawan dikantornya, Kamis (25/02/2021) tak berada ditempat. Namun penyidik, AIPTU Jhon F Gultom kepada Wartawan menerangkan “Sesuai keterangan yang dimintai kepada saksi, korban hendak membeli daging (Gondit). Daging saat di timbang atau di cincang, korban tiba-tiba membuka celana. Lalu pemilik Warung teriak karna korban membuka celana. Spontan warga datang ramai-ramai. Saat itu juga  korban dikeroyok pelaku. Korban mencoba melarikan diri dirumah namun dihadang dan pukul, kata Aiptu Jhon F Gultom.

Dikatakan Aiptu Jhon F Gultom, “saksi sudah ada yang diperiksa 9 orang, dan untuk idetintas pelaku sudah dikantongi berdasarkan keterangan saksi 4 orang, yang 3 orang pelaku nama inisial sudah dapat, pelaku yang satu adalah suami istri dari pemilik warung” ujarnya.

Sambung AIPTU Jhon F Gultom, “Perkembangan kasus pengeroyokan sudah lidik, dilakukan pemanggilan terlebih dahulu  kepada pelaku. Setelah kita panggil 1 sampai 2 kali tidak menghadiri panggilan, kita akan melakukan penjemputan secara paksa. Kita meyakini para pelaku tidak akan melarikan diri, karna para pelaku jelas statusnya,” jamin AIPTU Jhon F Gultom.

Salah seorang warga Kelurahan Palas Kecamatan Rumbai, Sianturi yang mengaku pada Wartawan ada saat Faoaro (korban) diikat dan disiksa oleh banyak pelaku menyebutkan, “Maunya para pelaku pengeroyokan bapak tua itu ditangkap semua. Karena mereka (Pelaku) setelah gabung di organisasi kepemudaan itu, lagak mereka luar biasa. Apalagi saat kejadian pagi itu, ada juga polisi dari Polsek termasuk kami yang hadir saat itu menanyakan sama ibu Teleng itu memangnya Bapak ini ada ngapain-ngapai Ibu tadi. Lalu ibu Teleng itu jawab, gak ada. Saya hanya melihat kalau dia mau memegang Saya," katanya. 

Sehingga saat itu atau pagi itu, Ibu Teleng justeru meminta bapak itu agar orang yang hadir dan para pelaku dikasih makan sama Bapak yang dikeroyok dan diikat. 

"Saya juga berharap agar kasus itu ditindaklanjuti, apalagi kita disini itu sama-sama perantau. Harta gampang dicari, tapi persahabatan sesama perantau itu mahal," ujar Sianturi.(red)
 

Selasa, 26/03/2024 - 15:32:47 WIB
PPID Pekanbaru Terima Kunjungan KI Riau Terkait MonEv Tahap 1 Keterbukaan Informasi 2024

Selasa, 26/03/2024 - 15:28:49 WIB
Safari Ramadhan di Marpoyan Damai, Pj Walikota Ikut Buka Puasa Bersama Masyarakat

Senin, 25/03/2024 - 14:13:22 WIB
Dishub Pekanbaru Beli Ribuan Bola Lampu LHE dan LED untuk PJU

Jumat, 22/03/2024 - 00:54:51 WIB
Pembelian Elpiji Tiga Kilogram Bakal Pakai Aplikasi Khusus

Jumat, 22/03/2024 - 00:49:05 WIB
Pemko Pekanbaru Ingatkan Warga Agar Waspadai Kandungan Berbahaya Dalam Takjil

Selasa, 19/03/2024 - 22:40:25 WIB
JMSI Riau Gandeng UIR Berkolaborasi Ciptakan Pers yang Berimbang dan Aktual

Senin, 18/03/2024 - 20:40:08 WIB
Putar Balik Tanpa Nyalakan Lampu Sein Ternyata Bisa Didenda Rp250 Ribu dan Penjara

Jumat, 15/03/2024 - 14:58:03 WIB
Sekdako Minta Dinas Terkait Cari Cara Antisipasi Lonjakan Harga Pangan Tak Normal

Jumat, 15/03/2024 - 14:53:01 WIB
Pemko Pekanbaru dan Polresta Gelar Apel Siaga Karhutla

Rabu, 13/03/2024 - 20:13:33 WIB
Pj Walikota Launching Mobil Layanan Cepat LPJU dan Bus TMP Gratis Bagi ASN

Kamis, 07/03/2024 - 22:18:22 WIB
Cegah Timbulan Sampah, RT/RW Diminta Lapor DLHK Jika Temukan Pelanggar

Selasa, 05/03/2024 - 07:10:22 WIB
Sekdako Pekanbaru Sampaikan LKPj 2023 ke DPRD

Selasa, 05/03/2024 - 07:05:56 WIB
500 Pelaku UMKM Ajukan Bantuan Subsidi Bunga Pinjaman Bank

Sabtu, 02/03/2024 - 21:53:22 WIB
Pemko Pekanbaru Gelar Bazar UMKM di Mal Ciputra

Rabu, 28/02/2024 - 10:37:24 WIB
Disperindag Pekanbaru Koordinasi dengan Bulog Awasi Penyaluran Beras SPHP

Rabu, 28/02/2024 - 10:31:34 WIB
Disperindag Pekanbaru Harap Harga Cabai dan Ayam Potong Turun di Awal Ramadan

Senin, 26/02/2024 - 20:27:55 WIB
PMI Pekanbaru Dapatkan 76 Kantong Darah dari Warga Rumbai

Senin, 26/02/2024 - 20:20:59 WIB
DPRD Pekanbaru Dorong Pemko Suplai Bahan Pokok ke Luar Provinsi Saat Krisis Pangan

Jumat, 23/02/2024 - 12:46:25 WIB
74.635 Warga Pekanbaru Sudah Lakukan Aktivasi IKD

Rabu, 21/02/2024 - 23:02:47 WIB
DWP Disdik Gelar Sosialisasi Pencegahan Penyimpangan Seksual

Selasa, 13/02/2024 - 09:09:09 WIB
Proyek Milyaran Jalan di Pekanbaru,Dinas PUPR Kota Pekanbaru Diduga Bungkam

Selasa, 06/02/2024 - 22:07:57 WIB
Pekerjaan Penanganan Longsor Ruas Marpoyan-MA Lembu-BTS Sumbar Dikerjakan Terkesan Asal Asalan

Sabtu, 03/02/2024 - 15:46:10 WIB
Pemko Pekanbaru Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi

Kamis, 25/01/2024 - 22:54:25 WIB
2025, Pj Wali Kota Pekanbaru Targetkan Seluruh Aset Bidang Tanah Bersertifikat

Selasa, 23/01/2024 - 02:43:14 WIB
Pemko Pekanbaru Masih Butuh Lahan Hibah Bangun Sekolah Baru

 
HOME | UTAMA
PEMERINTAH KOTA PEKANBARU © 2015