Di halaman tersebut, satu unit alat berat ekskavator 'mejeng' berbarengan dengan barang bukti (BB) dari kasus yang ditanggani Kejati Riau selama ini.

"Ekskavator itu bebas hilir mudik, pagi hilang, malam nongol kembali," kata Ketua LSM BARA API, Jackson Sihombing kala bincang-bincang dengan oketimes.com pada Kamis (17/12/2020) pagi di Pekanbaru.

Disebutkannya, informasi atas keberadaan ekskavator tersebut diperoleh dari masyarakat dan melakukan pemantauan selama beberapa pekan terakhir ini.

"Beberapa minggu ini kita pantau dan curiga keberadaan alat berat tersebut kok terparkir di kantor Kejaksaan Tinggi Riau sementara. Apakah itu barang bukti? Atau alat berat milik Kejati Riau? Ini Jelas mengundang curiga," ujar Jackson.

Dia juga menduga, alat berat itu digunakan untuk suatu pekerjaan, karena beberapa kali terlihat keluar masuk parkiran.

"Wajar dong sebagai masyarakat, jika ada pertanyaan di benak saya, apakah ada oknum Kejati Riau yang bermain proyek? Apa kepentingan alat berat terparkir disitu? Jika kecurigaan ini tidak diluruskan, akan timbul dugaan yang aneh-aneh terhadap eksistensi  Kejati Riau," tukas Jackson.

Menurut Jackson, jika alat berat tersebut bukan barang bukti sitaan negara, mengapa alat berat tersebut selalu hilir mudik di kantor sementara Kejati Riau, sementara kegiatan proyek tidak ada di lokasi untuk dikerjakan, tentunya ini dapat penjadi preseden buruk bagi Kejati Riau.

Berdasarkan rekaman yang diterima oketimes.com, disebutkan bahwa alat berat yang berada di halaman penyimpanan barang bukti bukan, merupakan dari barang bukti. "Itu bukan barang bukti, itu punya orang Aspidsus," katanya.

Terkait hal itu, Hilman Azazi, Aspidsus Kejati Provinsi Riau saat dikonfirmasi lewat perpesanan aplikasi WhattsApp ponsel androidnya pada Kamis siang, mengakui bahwa ekskavator yang parkir di Kejati lama merupakan milik sanak keluarganya.

"Betul pak, itu itu keponakan sy (saya) yang punya numpang letak di sana, lagi mau diperbaiki," kata Hilman singkat menjawab pertanyaan oketimes.com.

Menurut Hilman, alat berat ekskavator itu selama ini disewakan untuk pembangunan jalan tol. Mengenai keluar masuknya alat berat tersebut, Hilman mengatakan hal itu tidak benar, alat berat tersebut rusak, dan sedang nunggu mobil dari Bengkulu untuk dibawa ke Sumbar.

"Ngak pernah keluar, kemaren digeser2 dia cuci tracklingnya, sy (saya) sudah telepon pak Sitorus operatornya", bantah Hilman.

Hilman juga menyatakan, masyarakat diperbolehkan untuk menitip atau numpang parkir kendaraan di tempat eks kantor sementara Kejati, Riau tersebut.

"Boleh aja, kan ngak merusak Barang bukti, klo saya rusak gedung itu baru salah...cuma sementara sifatnya. Klo mau titip mobil sebentar boleh," tukas Hilman sembari menawarkan kepada awak media ini jika ada barang mau dititipkan ke tempat yang dimaksud.

Terpisah, oketimes.com mencoba meminta pendapat kepada Babul Qhoir Harahap selaku Komisi Kejaksaan (Komjak) di Kejaksaan Agung, terkait penempatan alat berat tersebut yang kerap hilir mudik di halaman kantor sementara Kejati Riau di Jalan Arifin Achmad Pekanbaru.

Dengan tegas, Babul Qhoir Harahap, mengatakan seharusnya perbuatan tersebut tidak boleh dilakukan oknum Jaksa untuk memanfaatkan lahan kantor negara untuk kepentingan pribadi, karena kantor tersebut merupakan kantor negara dan bukan milik pribadi oknum tertentu.

"Aspidsusnya salah dong, ngomong sama dia (Aspidsus Kejati Riau) yang punya negara ya di kantor, jika punya pribadi ya di rumah", ungkapnya.***