Petani di Rohil Tertangkap Tangan Bakar Lahan
Dibaca sebanyak 2371 kali
Rokan Hilir | nurmisnawati halawa | Rabu, 26/07/2017 | 13:48:35 WIB
|
|
Pelaku usai diamankan polisi, kemarin
|
REALITAONLINE.COM,PEKANBARU - Petani berinisial Su alias Anto, digelandang ke Mapolsek Bangko Kabupaten Rohil Provinsi Riau, setelah tertangkap tangan membakar lahan seluas lebih kurang 30X40 meter (lebih kurang 1 hektar, red). Apesnya, niat pria 55 tahun itu hendak menanam labu di sana.
Anto hanya bisa pasrah, setelah tim darat dari kepolisian mengamankannya ketika sedang membakar lahan di Jalan Bangun Sari RT07 RW03 Kepulauan Serusa Kecamatan Bangko, Senin (24/7/2017) kemarin, di mana rencananya untuk ditanami bibit labu oleh pelaku.
Ini berawal ketika aparat Bhabinkamtibmas beserta anggota Reskrim Polsek Bangko melakukan pengecekan, menyusul adanya laporan titik panas (Hotspot) dari pantauan satelit di Kepulauan Serusa. Penyisiran pun kemudian dilakukan sesuai koordinat yang dikantongi petugas.
Setibanya di titik yang dimaksud, aparat berwajib justru mendapati Anto sedang mengolah lahan dengan cara membakar. Ia pun tertangkap tangan saat itu juga, dan tak bisa berbuat apa-apa. Selain mengamankan si petani ini, polisi turut menyita barang bukti lainnya.
"Jadi pelaku diduga mengolah lahan dengan membakar lahan menggunakan mancis yang dibakarkan ke rumput kering (kayu kering, red)," ujar Kapolres Rohil AKBP Hendri Posma Lubis melalui Paur Humasnya Aiptu Yusran Pangeran Chery, Selasa (25/7/2017) siang.
Barang bukti yang disita aparat ini antara lain pemantik api (mancis, red), parang serta potongan ranting serta rumput kering, di mana saat itu sudah dalam keadaan terbakar. Kepada polisi, pelaku mengakui perbuatannya, di mana tujuannya untuk menanam bibit Labu.
"Pelaku mengakui sengaja membakar lahan tersebut untuk menanam bibit Labu. Ia beserta barang bukti telah diamankan ke Mapolsek Bangko guna pemeriksaan lebih lanjut," pungkasnya kepada Media.
Dalam beberapa hari ini, jumlah titik panas (hotspot, red) di Riau relatif terkendali. Upaya pemadaman juga terus digelar oleh Satgas darat dan udara, termasuk melibatkan operasi water bombing (Bom Air, red). ***