REALITAONLINE.COM,  yang dibawa pengunjung untuk kebutuhan para Napi.

Tindakan itu tidak terlepas karena ada pengunjung yang sengaja menyelundupkan barang yang digunakan napi untuk meloloskan diri dan bahkan termasuk juga narkotika jenis sab-sabu.

'Walaupun sudah diberi izin berkunjung untuk melihat, para pengunjung seharusnya memahami tugas kami. Pada dasarnya, enam orang tahanan, harus dikawal satu orang petugas. Tapi kenyataannya, petugas kami sangat terbatas. Agar tidak terjadi kasus napi melarikan diri, makanya kami melakukan penggeledahan barang bawaan,' ujar Kepala Rutan Bagansiapiapi, Jupri,SH kepada GoRiau.com, Selasa (28/3/17).

Justru yang sering menjadi persoalan pihak keluarga yang berkunjung ini, kata Jupri, mereka sering mengeluhkan Standar Operating Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan oleh pihak Rutan. Padahal tugas Rutan, adalah untuk melakukan tindakan preventif guna mencegah hal hal yang tidak diinginkan.

Pria kelahiran Ujungpandang lni, mengungkapkan, modus yang dilakukan oleh pengunjung untuk menyelundupkan kebutuhan Napi untuk tujuan negatif, bisa saja melalui media nasi bungkus dan media lainnya. Misalnya, menyembunyikan narkotika melalui kepala ikan tongkol. Kemarin juga pernah tertangkap menyimpan narkotika melalui sandal jepit. Namun sebelum melakukan kunjungan, ia mengaku, pihaknya sering memberikan pengertian dan penjelasan kepada keluarga pengunjung tentang aturan yang berlaku di Lapas.

'Kita selalu melihat mereka secara psikologis. Kita melakukan secara persuasif," kata Jufri sebelumnya bertugas di Lembaga Pemasyarakatan Cipinang, Jakarta.(@lpaaera)