REALITAONLINE.COM,PELALAWAN-Dengan seusia Kabupaten Pelalawan saat ini. Semestinya daerah tersebut sudah berkembang. Namun sungguh disayangkan daerah yang memiliki slogan Tuah Negeri Seia sekata ini, masih terlihat kumuh, banjir dan belum masuk kategori berkembang seperti daerah seusianya.
Pasalnya, Sejak pemekaran daerah ini dari Kabupaten Induk (Kabupaten Kampar) dan pembangunan kota Kecamatan Pangkalan Kerinci yang menjadi aiqon dan atau wajah daerah pelalawan itu. Terus menjadi perdebatan dan pembahasan di kalangan masyarakat dengan memperbandingkan kabupaten/kota yang seusia pemekarannya.
Perdebatan masyarakat Pelalawan tentang perkembangan pembangunan di daerah itu karena beberapa Kabupaten dan Kota yang dimekarkan secara serentak ketika itu, jauh lebih maju dan berkembang.
Padahal, daerah Kabupaten Pelalawan ini memiliki slogan Tuah Negeri Seia Sekata. Ironisnya, sekeliling kotanya, belum terbenahi dari sektor pembangunan infrasntruktur jalan, baik Simenisasi maupun Aspal.
Contohnya saja di jalan Pinang Ujung antara Jalan Studio dan Jalan Silais. belum maksimal dilakukan pembangunan Ifranstruktur jalan.
Pantauan media ini, di Jalan Pinang Ujung, Kel. Kerinci Kota, Kecamtan Pkl Kerinci. Ada jalan tanah yang jauh sebelumnya, warga setempat berharap kepada pemerintah Kabupaten Pelalawan untuk melakukan pembangunan Box Culvert kecil. Akan tetapi, harapan tersebut tidak pernah direalisasikan. Jika Parit itu dibangun Box Culvert, tentu tidak menghabiskan APBD Pelalawan. Parit itu hanya berukuran kecil. Namun karena hal itu tidak diperhatikan oleh pemerintah, sehingga warga setempat membuat jembatan swadaya dengan menggunakan kayu bloti seadanya untuk dapat dilewati masyarakat.
Jembatan yang dibuat oleh warga itu telah memakan korban jatuh. Korban itu, salah seorang ibu rumah tangga bernam Yulia (36) terjatuh bersama motornya ke dalam parit saat berangkat ke pengajian.
Yulia (korban) terjatuh dalam parit yang dimaksud dan mengalami luka-luka di tangan dan kaki. Dikarenakan jembatan kayu darurat itu patah sehingga korban bersama motornya terjungkal kedalam slokan parit itu.
“Iya, Pak. Saya berencana berangkat pengajian. Namun tidak jadi karena Sepeda Motor yang saya kendarai sekitar pukul 14.30 WIB masuk keparit karena bloti yang terpasang dalam titian itu, salah satunya patah (lapuk),” jelasnya, Selasa (12/3/2019).
Lebih lanjut Yulia menjelaskan bahwa parit itu sudah dibuat jembatan darurat dengan menggunakan bloti selebar 2 meter dan dalamnya sekitar satu setengah meter.
“Iya, Pak. Saya berharap kejadian ini tidak dialami oleh warga lainnya. Cukup saya saja yang menjadi korban parit ini, jangan ada lagi korban lain,” katanya, seraya meminta pejabat menangani Parit itu harus secepatnya. Jangan timbul korban lagi baru instansi terkait turun memperbaiki.
Sementara itu, sejumlah warga setempat juga mengharapkan jalan tersebut cepat ditangani. Tujuannya agar Jalan tersebut dilakukan perbaikan dan pembangunan Box Cluvert tanpa harus menunggu korban lainnya.
“Kami meminta Pemerintah Kabupaten Pelalawan (PUPR) untuk membangun Box Cluvert di Parit ini dan juga di Simebisasi, karena Jalan ini setiap kali turun hujan licin,” jelasnya.
Sementara itu, penjelasan salah seorang warga yang mengaku Namanya Ady kepada media ini menyebut Parit tersebut sebelumnya, telah dipasang Gorong-gorong sehingga bisa dilalui Dump Truk dan setelah dilakukan pembersihan untuk rencana pembangunan simenisasi sampai sekarang tidak terealisasi.
“Tidak terealisasinya pembangunan Simenisasi dan pembangunan Box Cluvert di Pari ini karena Dana APBD Kabupaten Pelalawan diduga banyak terserap mengundang para Mentri di lokasi Teknopolitan Langgam,” ungkapnya, kecewa.
Terkait dengan persoalan ini kata Ady. Pihaknya meminta Camat, RT, RW, Lurah agar peduli dengan masyarakat disini.***